Seorang pemuda bertanya kedapa Dr. Zakir
Naik mengenai hikum isbal dan jenggot. Kemudian Dr. Zakir naik memulai
menjawab dengan mengambil perumpamaan atau permisalan dosa syirik.
Berikut jawaban beliau.
Syirik termasuk kategori dosa besar karena
menyekutukan Allah, tapi perilaku syirik tidak mengganggu orang lain.
Ketika engkau berbuat syirik itu tidak menyakiti siapapun, namun
perilaku itu mengusik Tuhan Yang Satu. Jadi dosa terbesar dalam islam
adalah syirik yaitu engkau menyekutukan Allah dengan selain-Nya. Ketika
engkau menyekutukan Allah, perbuatan itu tidak menyakiti orang lain.
Namun engkau telah mendurhakai Tuhan. Sama halnya terkait pakaian yang
dibawah mata kaki, maka perbuatan itu melanggar perintah Allah ta'ala
dan Rasul-Nya. Ketika telah dikatakan dalam hadits, ada 5 hadits terkait
yang disebutkan dalam hadits Bukhari.
Disebutkan dalan sohih Bukhari volume no 7, bab 4, hadits no.5787 : "Kain yang dibawah mata kaki tempatnya di neraka."
Hadits berikutnya dalam sohih Bukhari,
volume no.7, bab 5, no.5785,5789,5700 dan 5791: "Bahwa Allah tidak akan
melihatmu di hari kiamat jika pakaianmu di bawah mata kaki."
Juga dikatakan karena adanya unsur kesombongan.
Pada masa itu pakaian di bawah mata kaki
adalah simbol kesombongan. Beberapa ulama mengatakan boleh pakaian di
bawah mata kaki asalkan tidak sombong. Yang harus diperhatikan
berdasarkan sabda nabi shallallahu'alaihi wasallam, "Bahwa Allah tidak
akan melihatmu di hari kiamat jika karena sombong". Namun Allah tetap
akan menghukummu jika kainnya di bawah mata kaki, baik karena sombong
ataupun tidak.
Harus disadari bahwa isbal adalah simbol
kesombongan bahkan sampai hari ini. Jika hal tersebut merupakan perintah
Allah dan Rasul-Nya, maka tidak ada alasan bagi seorang muslim
membantahnya. Orang-orang memandangnya dari sisi akal, "Saya
memanjangkan pakaian di bawah mata kaki bukan karena sombong."
Kebanyakannya kita begitu.
Abdullah ibnu Umar rhadiallahu'anhu,
menurutmu apakah beliau orang yang sombong?. Anda mengatakan Ibnu Umar
sombong? Tentu tidak!
Tidak ada muslim manapun hari ini yang
menyamai levelnya sahabat. Sahabat ada di level yang berbeda dengan
kita. Ibnu Umar tidak melakukannya karena kesombongan, tapi Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam tetap menyuruhnya, "Naikkan!Naikkan!"
Riwayat ini disebutkan dalam sohih Muslim.
Lalu orang-orang belakangan berargumen,
"Kami tidak melakukannya karena kesombongan." Kamu tetap harus
menghindarinya baik karena ada unsur kesombongan ataupun tidak.
Beralasan hingga engkau tidak mengikuti perintah Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam itu juga bentuk kesombongan. Kira-kira kalau
engkau tahu di hari kiamat nanti ternyata isbal dipermasalahkan apa
kamu tetap mau melakukannya? Tentu tidak!
Allah tidak akan melihatmu, Allah akan
menghukummu. Jadi jika muncul keraguan benar atau tidaknya, sesungguhnya
itu disebutkan dalam sohih Bukhari dan Sohih Muslim. Apa kamu ada
masalah jika celanamu di atas mata kaki? Mungkin kamu terlihat pelawak,
kamu tampak seperti pelawak, saya nampak seperti pelawak. Namun jika
Allah dan Rasul-Nya ridho itu bukanlah masalah. jika kamu tetap
melakukannya maka itulah kesombongan.
Banyak muslim yang bertanya pada saya,
dengan mengambil pendapat ulama kalo isbal tidaklah haram. Dalam
Al-Qur'an tidak disebutkan kalo isbal (memanjankan kain/celana sampai
menutupi mata kaki) itu ancamannya neraka kan? Misalnya isbal itu adalah
sesuatu yang bukan wajib, lalu apa masalahnya? Jika akhirnya engkau tau
nanti di hari kiamat, ternyata perbuatan itu salah maka engkau selamat.
Orang-orang memandangnya seperti hal yang susah, padahal itu tidak
susah sama sekali. Tidak bikin sakit sama sekali, cuma tampilanmu agak
seperti pelawak. Apa pakaian tersebut butuh banyak uang? Justru malah
menghemat uang, betul? Permasalahannya hanya pada penampilanmu yang
kurang menarik.Tidak ada rasa sakit, tidak ada kesulitan. Karena Allah
dan RAsul-Nya telah berkata maka kita harus mengimaninya. Ini adalah
simbol seorang mu'min.
Jika pakaian di atas mata kaki menjadi tanda ke orang-orang bahwa saya seorang muslim, lalu apa masalahnya?
Kemudian sipenanya bertanya lagi, "Apakah ada alasan ilmiahnya tentang isbal ini, karena anda adalah seorang dokter?."
Maka Dr. Zakir Naik menjawab,"Banyak orang yang mengasumsikan macam-macam, tapi menurutku itu tidak benar."
Ada orang yang mengatakan kalo tidak isbal
maka pengaruh sinar matahari akan begini dan begitu. Patuhi saja Allah
dan Rasul-Nya. Allah telah berfirman, Rasulullah telah bersabda, itu
sudah cukup buatku. Saya tidap perlu bukti yang lain. Begitulah
aturannya, itu merupakan perintah Rasulullah shallallahu'alaihi
wasallam, Allah akan mencintaimu dan melihatmu di hari kiamat insya
Allah.
Dalam sohih Muslim, volume no.1, bab
tentang Iman, hadits no.293: "Ada 3 jenis manusia yang tidak akan diajak
bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dipandan dan tidak disucikan
oleh Allah, yang pertama adalah laki-laki yang memakai pakaian hingga
dibawah mata kaki. Yang kedua orang yang mengungkit-ngungkit sedekah,
dan yang ketiga orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah
palsu."
Alhamdulillah sipenanya tersebut bersedia untuk tidak isbal dan bersedia memanjangkan janggotnya.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak langsung di youtube.
Wallahu'alam
Semoga bermanfaat
Mantab jiwa...semangat nge-blog ya pak...
BalasHapus